Resep Oseng Daun Bawang Khas Gijang yang Harum (Jjokpa Muchim)
Resep Oseng Daun Bawang Gijang: Mengupas Tuntas Manfaat dan Cara Menggunakan Akarnya!
Sabtu lalu, saat berkunjung ke Desa Chilam di Gijang, kebetulan ada festival daun bawang (jjokpa) dan saya membeli satu ikat daun bawang segar. Meskipun ada yang sudah diproses akarnya, saya memilih yang masih utuh agar bisa memanfaatkan setiap bagiannya. Daun bawang umumnya disantap mentah dengan bumbu, tetapi di kampung halaman saya, daun bawang atau bawang merah sering direbus atau dikukus lalu dibumbui dengan gochujang (pasta cabai Korea) dan disajikan di atas nasi.
**Manfaat Kesehatan Daun Bawang (Jjokpa):
1. **Kesehatan Jantung:** Kaya akan allicin dan beta-carotene, membantu menurunkan kolesterol dan mencegah pembekuan darah, serta berperan dalam pencegahan penyakit seperti hiperlipidemia, aterosklerosis, dan serangan jantung.
2. **Peningkatan Imunitas:** Kandungan beta-carotene, vitamin A, dan C yang melimpah memiliki efek antioksidan yang menghilangkan radikal bebas penyebab berbagai penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3. **Efek Antimikroba:** Kandungan allicin menghambat bakteri seperti E. coli dan Salmonella, efektif mencegah radang usus dan keracunan makanan.
4. **Dukungan Kesehatan Lambung:** Beta-carotene melindungi dan memperkuat mukosa lambung, membantu memperbaiki kondisi seperti gastritis dan tukak lambung.
5. **Perbaikan Diabetes:** Kaya akan senyawa seperti allyl sulfide dan quercetin, memiliki efek yang sangat baik dalam menurunkan kadar gula darah.
6. **Menjaga Kesehatan Mata:** Kaya akan vitamin A dan beta-carotene, mengurangi kelelahan mata, melindungi penglihatan, dan mencegah berbagai penyakit mata.
7. **Efek Kecantikan Kulit:** Kandungan vitamin C, beta-carotene, dan quercetin yang melimpah memiliki efek antioksidan yang mencegah penuaan dan menghambat pembentukan bintik hitam, flek, serta noda pada kulit.
8. **Menjaga Kesehatan Tulang:** Kandungan kalsium yang tinggi, 4 kali lipat dari daun bawang besar dan 5 kali lipat dari bawang bombay, tidak hanya baik untuk pembentukan kerangka pada anak-anak yang sedang tumbuh, tetapi juga membantu mencegah osteoporosis pada wanita menopause dan lansia.
9. **Meredakan Hipertensi:** Kaya akan kalium, membantu mengeluarkan natrium dari tubuh dan menstabilkan tekanan darah.
10. **Memanfaatkan Akar Daun Bawang:** Akar daun bawang mengandung allicin dan quercetin yang lebih tinggi dibandingkan bagian batang. Sangat baik untuk membuat kaldu atau diseduh menjadi teh.
Sumber: Healthy TV
Saya memotong bagian ujung daun bawang dan membuang daun yang menguning serta lapisan luar yang layu. Akarnya tidak dibuang dan disisihkan secara terpisah.
Bahan-bahan- 400g daun bawang segar (jjokpa)
- 2 sdm kecap ikan (atau saus ikan)
- 2 sdm gochujang (pasta cabai Korea)
- 1 sdm biji wijen sangrai tumbuk
- 1 sdm minyak wijen
- 1 sdt biji wijen sangrai utuh
Instruksi Memasak
Step 1
Pertama, siapkan daun bawang dengan memotong ujung akarnya dan membuang daun luar yang menguning atau layu. Sisihkan akar daun bawang secara terpisah; akar ini bisa digunakan untuk membuat kaldu atau teh.
Step 2
Cuci bersih daun bawang yang sudah disiapkan di bawah air mengalir beberapa kali untuk menghilangkan tanah atau kotoran. Pastikan bagian pangkal batang juga bersih.
Step 3
Siapkan panci berisi air mendidih dan tambahkan sejumput garam kasar. Menambahkan garam akan membantu menjaga warna hijau cerah daun bawang saat direbus.
Step 4
Setelah air mendidih bergolak, masukkan garam kasar dan daun bawang, lalu rebus selama kurang lebih 2 menit saja. Jangan merebus terlalu lama agar tidak lembek. Rebus hingga daun bawang terasa empuk namun masih renyah.
Step 5
Segera angkat daun bawang yang sudah direbus dan masukkan ke dalam mangkuk berisi air es (atau air dingin mengalir). Proses pendinginan mendadak ini menghentikan proses memasak dan membantu mempertahankan warna hijau cerah serta tekstur renyahnya.
Step 6
Tiriskan daun bawang dari air es, lalu tekan perlahan dengan kedua tangan untuk menghilangkan kelebihan air. Hindari memeras terlalu keras agar daun bawang tidak memar atau terlalu banyak air yang bisa mengencerkan bumbu.
Step 7
Bentangkan daun bawang yang sudah ditiriskan dan rapikan membentuk ikatan. Menggulungnya sedikit seperti menggulung tikar sushi akan memudahkan saat memotong.
Step 8
Potong daun bawang yang sudah dirapikan menjadi bagian-bagian seukuran gigitan, sekitar 4 cm panjangnya. Ukuran ini nyaman untuk dimakan dan dicampur.
Step 9
Dalam mangkuk besar, masukkan potongan daun bawang. Tambahkan 2 sendok makan kecap ikan (atau saus ikan) terlebih dahulu untuk menambah rasa gurih. (Resep ini tidak memerlukan bawang putih karena rasa alami daun bawang sudah menjadi bintangnya!)
Step 10
Selanjutnya, tambahkan 2 sendok makan gochujang. Aduk dan campur daun bawang dengan bumbu secara perlahan menggunakan ujung jari, hati-hati jangan sampai daun bawang hancur. Terakhir, tambahkan biji wijen sangrai tumbuk untuk rasa gurih.
Step 11
Tuangkan 1 sendok makan minyak wijen untuk menambah aroma dan rasa. Campur kembali semuanya hingga bumbu tercampur rata.
Step 12
Pindahkan oseng daun bawang yang sudah dibumbui dengan indah ke dalam piring saji.
Step 13
Oseng daun bawang yang lembut, pedas, dan gurih ini siap dinikmati! Rasanya yang lezat membuat Anda ingin mencampurnya dengan nasi. Nikmati hidangan menyegarkan ini dengan semangkuk nasi hangat!