Roti Susu yang Lembap dan Lembut

Susu Berlimpah! Resep Roti Susu yang Lembap dan Lembut Dibuat Dua Cara

Roti Susu yang Lembap dan Lembut

Mempersembahkan roti susu yang dibuat dengan banyak susu segar, membuatnya ekstra lembap dan lembut. Sangat lezat dinikmati begitu saja saat hangat, atau fantastis dinikmati dengan selai manis! Roti ini juga sempurna untuk membuat sandwich. Hari ini, saya akan membagikan resep roti istimewa dengan dua metode pembentukan yang menyenangkan. (Resep ini untuk 1 loyang roti).

Informasi Resep

  • Kategori : Roti
  • Kategori Bahan : Tepung terigu
  • Kesempatan : Sehari-hari
  • Metode Memasak : Panggang
  • Porsi : 3 porsi
  • Waktu Memasak : Lebih dari 2 jam
  • Tingkat Kesulitan : Menengah

Bahan-bahan

  • 250g Tepung Roti (Bread Flour)
  • 5g Ragi Kering Aktif (Active Dry Yeast)
  • 5g Garam
  • 25g Gula Pasir
  • 150g Susu Hangat
  • 25g Mentega (Butter), suhu ruang

Instruksi Memasak

Step 1

Pertama, siapkan bahan-bahan untuk adonan. Dalam mangkuk mixer berdiri, masukkan 250g tepung roti. Ukur 5g garam, 25g gula pasir, dan 5g ragi kering aktif, lalu letakkan di tempat terpisah dalam mangkuk, pastikan tidak bersentuhan langsung. Ini membantu memaksimalkan kekuatan ragi untuk mengembang.

Step 1

Step 2

Setelah menambahkan ragi, garam, dan gula, tutupi bagian atasnya dengan tepung roti secara lembut. Ini mencegah bahan-bahan tercampur terlalu cepat dan membuat proses pengulenan selanjutnya menjadi lebih lancar.

Step 2

Step 3

Hangatkan 150g susu dalam microwave selama kurang lebih 30 detik hingga suam-suam kuku. Seharusnya terasa hangat saat disentuh, seperti suhu tubuh, tidak panas. Tuangkan susu hangat ini ke atas bahan kering dan mulailah mencampur dengan mixer berdiri Anda pada kecepatan rendah (kecepatan 1) hingga semuanya menyatu menjadi satu adonan. Jika Anda menguleni dengan tangan, terus aduk hingga adonan yang kohesif terbentuk.

Step 3

Step 4

Setelah adonan membentuk massa, tambahkan 25g mentega yang sudah dilembutkan (dibiarkan pada suhu ruang). Naikkan kecepatan mixer ke sedang-tinggi dan uleni selama 10 hingga 15 menit. Sangat penting untuk menguleni dengan tekun hingga mentega tercampur sepenuhnya dan adonan menjadi halus. Jika menguleni dengan tangan, proses ini akan memakan waktu sekitar 20 hingga 25 menit pengulenan yang konsisten.

Step 4

Step 5

Untuk memeriksa apakah adonan sudah siap, ambil sedikit adonan dan regangkan perlahan. Jika Anda dapat meregangkannya cukup tipis hingga cahaya dapat menembus tanpa sobek, membentuk ‘jendela’ adonan yang tembus cahaya, maka adonan sudah diuleni dengan sempurna. Pengembangan gluten ini adalah kunci tekstur roti yang lembut.

Step 5

Step 6

Bentuk adonan menjadi bola dan masukkan ke dalam mangkuk yang sedikit diolesi minyak. Tutup mangkuk dengan kain lembap. Anda dapat meletakkan mangkuk di atas mangkuk yang lebih besar berisi air hangat, atau memasukkannya ke dalam microwave yang mati dengan secangkir air hangat. Biarkan adonan mengalami proofing pertama (bulk fermentation) di tempat hangat selama kurang lebih 1 jam hingga 1 jam 20 menit, atau hingga ukurannya menjadi dua kali lipat. Menciptakan lingkungan yang hangat secara konsisten sangat penting untuk fermentasi yang baik.

Step 6

Step 7

Periksa apakah proofing pertama berhasil. Adonan seharusnya sudah meningkat ukurannya setidaknya dua kali lipat, dan ketika Anda menusuknya dengan jari yang ditaburi tepung, lekukan seharusnya tetap ada. Ini menandakan ragi telah bekerja. Sekarang saatnya membagi adonan.

Step 7

Step 8

Tanda baik dari pengembangan gluten dan fermentasi yang tepat adalah tes ‘windowpane’, di mana adonan meregang sangat tipis tanpa putus, menunjukkan struktur seperti jaring laba-laba. Anda dapat memverifikasi ini pada tahap ini.

Step 8

Step 9

Bagi adonan menjadi 3 bagian yang sama, masing-masing beratnya sekitar 180g. (Jika Anda menggandakan resep, Anda akan membaginya menjadi 6 bagian.) Usahakan beratnya konsisten agar roti Anda matang merata.

Step 9

Step 10

Bentuk setiap bagian adonan menjadi bola dengan melipat tepinya ke bawah. Tutupi bola adonan dengan kain lembap dan biarkan istirahat selama 20 menit pada suhu ruang. Periode istirahat ini, yang disebut ‘bench rest’, memungkinkan gluten untuk rileks, membuat adonan lebih mudah dibentuk pada langkah berikutnya.

Step 10

Step 11

Setelah istirahat bench rest, bagian adonan akan sedikit mengembang. Sekarang siap untuk dibentuk.

Step 11

Step 12

Taburi permukaan kerja Anda dengan sedikit tepung dan letakkan satu bola adonan di atasnya. Gunakan rolling pin untuk meratakan adonan secara lembut menjadi bentuk oval, sekitar 20cm x 20cm. Hati-hati jangan sampai terlalu tipis.

Step 12

Step 13

Balikkan adonan yang sudah diratakan sehingga sisi yang halus menghadap ke atas.

Step 13

Step 14

Lipat sepertiga bagian adonan ke bawah menuju tengah dan tekan dengan kuat untuk menyegel. Pastikan lipatan ditekan dengan baik agar tidak terbuka selama pemanggangan.

Step 14

Step 15

Sekarang, lipat sepertiga bagian yang berlawanan ke atas, tumpang tindih dengan lipatan pertama, dan tekan kembali dengan kuat. Teknik pelipatan tiga ini menciptakan tekstur berlapis yang indah pada roti yang sudah jadi.

Step 15

Step 16

Gulung adonan dengan erat, seperti sushi roll. Sambil menggulung, cubit dan segel tepinya untuk mempertahankan bentuk yang padat. Terakhir, cubit bagian ujungnya untuk mengunci gulungan.

Step 16

Step 17

Letakkan adonan yang sudah digulung dengan sisi jahitan menghadap ke bawah. Ini akan membantu roti mempertahankan bentuknya saat dipanggang.

Step 17

Step 18

Masukkan adonan yang sudah dibentuk ke dalam loyang roti yang sudah disiapkan. Tekan perlahan adonan untuk memastikan adonan pas di dasar loyang. Ini mendorong pengembangan yang merata di dalam loyang.

Step 18

Step 19

Inilah metode pembentukan kedua. Ratakan bola adonan menjadi bentuk oval. Kemudian, sekitar 2cm dari salah satu ujungnya, buat potongan paralel yang rata melintasi lebar adonan, seperti membuat pinggiran. Jangan memotong sampai ke ujung adonan.

Step 19

Step 20

Putar perlahan bagian yang dipotong untuk menciptakan efek kepang atau ‘tali’. Ini menambahkan daya tarik visual yang unik pada roti.

Step 20

Step 21

Mulailah menggulung adonan yang sudah dipilin dari ujung yang tidak dipotong, sambil memasukkan bagian yang dipilin. Segel jahitan terakhir untuk menutupnya, dan letakkan dengan sisi jahitan menghadap ke bawah.

Step 21

Step 22

Ulangi proses ini untuk dua porsi adonan lagi, sehingga menghasilkan total tiga roti yang dibentuk. Masukkan semuanya ke dalam loyang roti. Bersama dengan roti pertama yang dibentuk (dari langkah 18), biarkan roti-roti ini menjalani proofing kedua (final proof) di tempat hangat selama kurang lebih 1 jam, atau hingga ukurannya menjadi dua kali lipat. Proofing kedua yang tepat sangat penting untuk mendapatkan remah roti yang ringan dan berongga.

Step 22

Step 23

Setelah proofing kedua selesai dan adonan sudah mengembang dengan baik, olesi permukaan atasnya dengan sedikit susu menggunakan kuas. Ini akan memberikan kerak roti kilau keemasan yang indah dan tekstur yang lebih lembut.

Step 23

Step 24

Panaskan oven Anda hingga 180°C (350°F). Letakkan loyang roti di atas loyang pemanggang dan panggang selama 30 hingga 35 menit. Untuk memastikan warna kecoklatan yang merata, putar loyang di tengah waktu pemanggangan. Jika bagian atas mulai kecoklatan terlalu cepat, Anda bisa menutupinya secara longgar dengan aluminium foil.

Step 24

Step 25

Setelah roti berwarna cokelat keemasan yang indah, keluarkan dari oven. Segera keluarkan dari loyang dan biarkan dingin sepenuhnya di rak kawat. Meskipun lezat saat hangat, membiarkannya dingin sepenuhnya akan meningkatkan rasa dan teksturnya. Roti susu buatan sendiri yang luar biasa ini kini siap dinikmati!

Step 25



Facebook Twitter Instagram Linkedin Youtube